Start to Write

Pentingnya Memahami Tujuan

Posted in Islam by eecho on June 17, 2016

Dalam hidup semua memahami bahwa ada titik awal dan juga titik akhir, kecuali tentunya bagi Sang Pencipta Allah SWT. Memahami titik awal dan titik akhir ini menjadi sangat penting, karena pemahaman ini akan mempengaruhi perjalanan atau proses yang dilalui. Katakanlah Adi dan Asep yang berasal dari Bandung akan melakukan perjalanan. Adi bertujuan ke Jakarta dan Asep bertujuan ke Surabaya. Maka perbedaan tujuan kedua orang tersebut mempengaruhi usaha, arah dan tentunya titik akhir yang akan dicapai, bahkan pada langkah pertama pun (katakanlah jika mereka berjalan) akan berbeda, yang satu ke barat dan yang satu ke timur. Kemudian pertanyaannya adalah dari sekian banyak tujuan yang ada, mana tujuan yang benar? apakah tujuan yang harus ditempuh itu ke Jakarta ataukah Surabaya?

Begitu juga dengan hidup, dimana titik awalnya adalah kelahiran di dunia, maka ada titik akhir atau tujuan yang harus ditetapkan. Maka Allah SWT berfirman dalam surat Al-Insan ayat 2 :

إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (QS 76:2)

Dalam ayat ini Allah memberikan petunjuk kepada kita, bahwa maksud dari penciptaan manusia di bumi ini hakikatnya untuk diuji dengan perintah dan larangan. Dari ayat ini kita mendapat dua term yang sangat penting, pertama bahwa hidup ini adalah ujian dari Allah, dan Allah memberikan potensi untuk bisa melewati ujian tersebut dengan memberikan potensi kepada kita yaitu pendengaran dan penglihatan, yang indikasi dari pendengaran dan penglihatan tersebut adalah Akal, alat untuk berpikir.

Pada ayat selanjutnya Allah memberikan petunjuk lagi tentang komponen yang lain :

إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا

Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (QS 76:3)

Komponen yang lain yang sama pentingnya untuk melewati ujian dari Allah SWT adalah Huda[n] (Petunjuk). Tapi di ayat ini juga dijelaskan bahwasannya ada dua tipe manusia, yang satu menerima petunjuk tersebut dan yang satu menolaknya (kufur). Apakah petunjuk yang dimaksud itu, tidak lain adalah Al-Quran.

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (QS 2:2)

Maka dari ayat-ayat ini dapat kita simpulkan bahwa tujuan dari penciptaan manusia di bumi ini adalah untuk diuji sehingga Allah SWT memberikan manusia potensi untuk berpikir mana yang benar dan mana yang tidak melalui petunjuk yang Allah berikan yaitu Al-Quran al-Karim.

Kenapa harus menjelaskan hal ini, bukankah setiap muslim pasti sudah tahu tentang hal ini?

Seharusnya begitu, tetapi dalam dunia yang sekulerisme saat ini (fashlu al-din anil hayah) banyak muslim kehilangan orientasi hidup. Saat ini banyak dari kita yang menjadikan dunia ini sebagai tujuan, dengan menjadikan kekayaan dan pemenuhan kebutuhan materi sebagai tujuan utamanya. Sehingga tidak sedikit dari kaum muslim terjerembab dalam riba, terjebak dalam pergaulan bebas, menggunakan aturan-aturan kafir padahal Islam mengatur semua hal.

وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ

(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS 16: 89)

Banyak dari kaum muslim asing dengan istilah Sistem Ekonomi Islam, Sistem Pergaulan Islam, Sistem Pemerintahan Islam dan lainnya, karena pada dunia sekulerisme ini Islam dikerdilkan hanya dalam pembahasan-pembahasan ibadah nafilah. Kebanyakan orang terlena dengan tujuan utamanya, sehingga mereka menyesal ketika mereka harus menemui titik akhir dalam hidupnya yaitu kematian.

“ويلٌ لمن قرأها ولم يتفكر فيها”.

“Celakalah orang yang membacanya dan tidak memikirkannya.”

Maka mutlak bagi setiap manusia untuk memahami tujuan sebenarnya dan mutlak pula memahami Huda[n] (Petunjuk) yang Allah berikan yaitu Al-Quran. Akan celaka bagi setiap manusia yang mengabaikan petunjuk-petunjuk dari Allah dan lebih senang dengan aturan-aturan yang dibuatnya sendiri. Wallahu Alam.