Pujangga Tua Tidak Lagi Puitis

Setelah menikah jadi kurang puitis-puitis lagi ~.~, ditagih-tagih terus ama istri puisi-puisinya :P. Akhirnya saya menyimpulkan rupanya jomblo itu mendorong seseorang untuk jadi seorang pujangga, dengan kesendiriannya, kemeranaannya maka dia mudah mengungkapkan isi hatinya yang sembilu (no offense) hehe.

Alasan-alasan suami yang sudah menikah tidak lagi puitis dan romantis :

1. Pusing mikirin kerjaan dan kebutuhan rumah tangga… [istri: ah standar…]
2. Tidak lagi galau 😀 … [istri:wew…]
3. Duh sayang sudah terlambah kerja….[istri:huh!]
4. Aku tak akan berhenti…menemani…dan menyayangimu…[istri:ah lagunya wali itu]
5. Untuk apalagi puisi sayang, kau kan sudah disampingku… sini-sini 🙂 [istri:klepek2]

Bahwa sebaik-baik lelaki atau suami adalah berbuat baik pada istrinya.(HR:Imam Tirmidzi & Ibnu Hibban)

ML

inget cerita lama waktu semasa di kampus (hehe, merasa bukan anak kampus lagi :P)

Jadi ceritanya di siang hari setelah habis kuliah…..

pas keluar kuliah..mo ke salman, ketemu temen lagi ngantri di depan ATM, namanya Syahrul, nah saya manggil2 dia dari jauh dengan suara yang agak kencang…“Rul Oy tadi lu gak ikut ML?”, tiba-tiba semua orang memandang saya dengan penuh curiga…(kok kaya lagu Obie Mesakh, semut2 merah)…saya tidak menyadari kesalahan fatal dari ucapan saya yang ternyata memiliki makna ganda.

ML disini yang saya maksud adalah Machine Learning, sebuah mata kuliah yang diikuti saya dan syahrul, soalnya waktu kuliah tadi dia gak datang tapi ternyata ada dikampus lagi ngantri depan ATM. Saya pun aneh melihat ekspresi Syahrul yang sepertinya mengatakan “saya gak kenal kamu”, gak jawab sapaan saya…untungnya teman disampingku menyadarkan kebodohanku itu…”Oy ML tu Making Love”…

Owh…pantas saja….polosnya diriku ini….hehe, berarti di kacamata orang lain mereka melihat
Ada mahasiswa yang senyum2 bahagia gak jelas dan menyapa temannya dengan pede “Rul Oy tadi lu gak ikut Making Love?”…hahahaha…bodoh..bodoh…

*sayapun berjalan seakan tidak terjadi apa-apa

Puisi Iseng

Jaman gini Masih di ganggu Hantu?

[ruang tengah] …tik-tik jam didinding dah menunjukkan pukul 00.00 (ni kira2 aja sih), mata dah ngantuk2, ah…pergi ke kamar mandi..gosok gigi

[dapur] trok..trokk-trokk..tranng

[ruang tengah] Ah kok ada tikus di dapur???? ah paling cicak…selesai gosok gigi, tek..tek matiin lampu, ah si oo ama si yogie dah ngiler2 aja dikamarnya..bawa laptop masuk kamar

[kamar] baca-baca dulu ah sambil denger2 musik pake headphone sambil selonjoran

[dapur] trok..trokk-trokk…trangg

[kamar] ….kucing-kucing sekarang agresif?? kok bisa ada kucing?? ah cicak-cicak sekarang agresif…denyut jantung masih normal

Chat teraneh yang pernah saya alami

[12:05] phlp_canada: luto sa ko ulam burger
[12:14] phlp_canada: oi
[12:14] phlp_canada: Buzz!!
[18:45] ikhsan_only: oi
[18:45] ikhsan_only: buzz
[18:46] ikhsan_only: what are you talkin about
[18:46] phlp_canada: cno ka?
[18:46] ikhsan_only: who are you?
[18:46] phlp_canada: im asking you that question.
[18:46] phlp_canada: who are you?
[18:47] ikhsan_only: you are first who say to me
[18:47] ikhsan_only: where are you know my yId
[18:49] phlp_canada: i didnt add you. you were the 1st one who sent me a message.
[18:49] ikhsan_only: mmmhhh don’t kno, i think this is missunderstanding
[18:50] ikhsan_only: what message?
[18:50] ikhsan_only: or bug of this apps
[18:50] phlp_canada: you said “oi” “buzz”
[18:51] ikhsan_only: hahaha…i said that after you send message to me
[18:51] phlp_canada: i dont remember sending you a message.
[18:52] phlp_canada: you’re not on my list.
[18:53] ikhsan_only: ok…let settle this…you and i is completely stranger ok?
[18:53] ikhsan_only: maybe this is bug of apps
[18:53] phlp_canada: yeah i think so.
[18:58] ikhsan_only: yeah i hope so

teman?? ato hanya kenal??

Ada suatu moment yang cukup lucu ketika saya sedang pake sepatu didepan tempat penitipannya salman…ceritanya berawal dari dua orang yang berteman/hanya kenal saja sedang berdialog sembari menunggu antrian sepatu

teman1 : “duh, kemaren saya ilang sepatu disini”

teman2 : “oh ilang, kapan? dimana?”

teman1 : “kemaren, nyimpennya di depan sih”

teman2 : “pas abis liburan?”

teman1 : “ngga, kemaren”

teman2 : “ohh..”

Kemudian mereka pun pergi dengan tenang, seolah tidak ada dialog terjadi.

ngerti nggak?